ACEH BARAT - Aktivis Yayasan Rakyat Aceh (YARA) menilai di hitungan 100 hari kerja PJ Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi, yang berkesan hanya pencitraan dan menyakiti masyarakat daerah setempat.
Ketua YARA Aceh Barat - Nagan Raya, Hamdani, S.Sos, M.H kepada media menyampaikan, tidak ada yang signifikan dari apa yang dikerjakan PJ Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi dalam membantu peningkatan ekonomi masyarakat dan pendapatan untuk daerah.
"Yang terkesan hanya menyakitkan dan menciptakan pengangguran baru di Aceh Barat dengan adanya kebijakan PHK atau mereka istilahkan dirumahkan tenaga harian lepas (THL) yang bekerja di instansi pemerintah daerah," kata Hamdani. Selasa (10/01/2023)
Jelas Hamdani, persoalan inflasi Kota Meulaboh yang terjadi belum mampu dikendalikan, justru muncul kebijakan penghapusan tenaga kerja kontrak di instansi pemerintah daerah, padahal THL adalah warga lokal yang mencari nafkah untuk keluarga.
Para THL dan keluarga mereka di rumah merasa sangat terpukul dengan apa yang akan dilakukan Pemkab Aceh Barat di bawah pimpinan seorang PJ Bupati saat ini.
Sekalipun itu berdalih karena kebijakan pemerintah pusat, tetapi menurut Hamdani, hal itu tidak akan membantah kelemahan PJ Bupati Aceh Barat dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Jika ini realita yang terjadi, apa sebenarnya tugas dari seorang pimpinan di daerah yang dipercayakan pemerintah. Saya justru melihat Mahdi Efendi hanya sekedar numpang lewat, tak pernah beritikad baik untuk Aceh Barat," tegasnya lagi.
Ia meminta Kementrian Dalam Negeri RI mengevaluasi kinerja PJ Bupati Aceh Barat, dengan demikian ke depan jika masih menjabat akan ada perubahan kebijakan yang mungkin menguntungkan rakyat dan daerah.
Genap 100 hari bertugas pada 11 Januari 2023, yang paling dominan terekam dari yang dikerjakan PJ Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi, hanyalah pencitraan dan tidak ada satu pun masalah rakyat yang diselesaikan.
"Itu soal PDAM, satu contoh kasus, sampai detik ini apa ada perubahan, air semakin keruh, tagihan pelanggan membengkak, pelanggan kabur, distribusi air macet, jadi apa yang bisa diharapkan dari seorang Mahdi Efendi untuk memperbaiki Aceh Barat," demikian Hamdani.
(Lukman)
Posting Komentar