NAGAN RAYA – Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) laksanakan program Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) bagi masyarakat di Nagan Raya. Rabu (09/11/2022)
Kegiatan tersebut diikuti 100 orang peserta dari berbagai komponen masyarakat Kabupaten Nagan Raya, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Simeulue dan Kota Subulussalam, berlangsung di Hotel Grand Nagan, Simpang Peut, selama tiga hari 9-11 November 2022.
Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, diwakili Asisten I, Zulfika, SH, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi karena telah memilih Nagan Raya sebagai tuan rumah pelaksanaan program P2P.
"Harapannya, Bawaslu terus konsisten berupaya memberikan fasilitasi untuk masyarakat, memberikan pendidikan kepemiluan untuk dapat mendukung berjalannya Pemilu," ujar Zulfika.
Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu RI, Lelly Suhenty, SSos.I, MH, dalam arahannya menyampaikan, demokrasi adalah milik keseluruhan masyarakat yang ada di Indonesia.
Kemudian, lanjutnya, mengenai pemberdayaan perempuan, bukanlah tugas daripada perempuan keseluruhan.
"Pemberdayaan perempuan akan berjalan apabila laki-laki memiliki komitmen terhadap pelibatan perempuan dalam pengawasan partisipatif kepemiluan," ungkapnya.
Ditambahkan, program P2P tersebut bertujuan sebagai pelaksanaan fungsi pendidikan Bawaslu RI, meningkatkan pengawasan partisipatif masyarakat dan sarana pendidikan Pemilu bagi masyarakat.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Panwaslih Provinsi Aceh, Marini, menyampaikan, bahwa P2P di Nagan Raya tersebut merupakan titik terakhir dari rangkaian program yang telah dilaksanakan selama ini di Provinsi Aceh.
"Kedepan, kami berharap peserta dapat berkolaborasi dengan masyarakat untuk membentuk kelompok yang konsen mengawal penyelenggaraan demokrasi secara partisipatif," harap Marini.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana, R. Alief Sudewo, melaporkan, kegiatan itu bertemakan "Perempuan Berdaya Mengawasi”.
Disebutkan, peserta berasal dari komponen organisasi masyarakat sipil, organisasi perempuan, disabilitas, organisasi kewarganegaraan, organisasi mahasiswa yang komposisinya 60% berasal dari perempuan dan disabilitas.
"Kegiatan ini bertujuan membentuk masyarakat yang partisipatif mengawal Pemilu dan memiliki keadilan gender, berani serta mandiri," tegas Alief Sudewo.
Hadir pada kegiatan tersebut Komisioner Bawaslu RI, unsur forkopimda, jajaran Komisioner Panwaslih Aceh, Panwaslih Nagan Raya, KIP Nagan Raya serta sejumlah undangan lainnya.
(Rls/Cautsar_Is)
Posting Komentar