NAGAN RAYA - Ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) RSUD-SIM Kabupaten Nagan Raya melakukan aksi demo,pelayanan terhadap pasien di RS tersebut lumpuh,karena semua tenaga medis non ASN itu sedang mencari keadilan dari pihak manajemen RS tersebut.
Aksi demo yang dilakukan ratusan tenaga medis THL itu,diduga nama mereka itu tidak terekam sebagai peserta dalam Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Aksi demo yang dilancarkan oleh ratusan tenaga medis tersebut,berlangsung senin (31/10/2022) di Halaman RSUD-SIM Kabupaten Nagan Raya.
Abdul Jalil salah seorang sopir Ambulan kepada awak media menyebutkan,aksi demo itu sebagai bentuk protes pihaknya terhadap manajemen RSUD-SIM,karena tidak terekam dalam sistem PPPK yang telah mereka persiapkan berbagai data dua bulan yang lalu.
Dalam pendataan sebagai peserta PPPK itu,560 orang tenaga medis telah di imput datanya melalui Kasubbag Kepegawaian RSUD-SIM,namun anehnya hanya 25 orang tenaga medis yang berhasil terekam datanya.
Hal yang sama juga dikatakan Zulkifli salah seorang THL di RS itu,tidak terekam data ratusan tenaga medis itu,akibat kinerja manajemen RS tidak beres sebutnya.
Untuk itu katanya,jika hal tersebut tidak diselesaikan secara bijak oleh pihak manajemen RSUD-SIM,maka seluruh THL medis akan melakukan mogok kerja,sampai ada keputusan yang jelas terkait persoalan tersebut.
Bahkan katanya,aksi demo itu akan dilancarkan ke Gedung DPRK serta ke Kantor Bupati Nagan Raya,guna untuk mencari keadilan atas kelalaian pihak RSUD-SIM Nagan Raya itu.
Sementara itu Direktur RSUD-SIM Nagan Raya Hj.Cut Yuliza Sutifa menjelaskan,kesalahan tersebut bukan dari pihak RS,tapi sedang dilakukan upaya penelusuran di Dinkes Aceh bahkan di Kemenkes RI,ujarnya
Untuk mencari solusi itu,pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait,guna untuk menyelesaikan dengan cepat terkait aksi demo yang dilancarkan oleh ratusan THL tenaga medis di RSUD-SIM Nagan Raya tersebut,pungkasnya.
(Lukman)
Posting Komentar